Ridha Intifadha - Jeda dan Makna
  • Beranda
  • Jurnal
  • Tentang Saya
Beranda
Jurnal
Tentang Saya
Ridha Intifadha - Jeda dan Makna
  • Beranda
  • Jurnal
  • Tentang Saya
Browsing Category
Jurnal

Karena Istri Tidak Boleh Mencari Nafkah

February 27, 2020 by Ridha Intifadha No Comments

Dalam perjalanan pulang kali ini, istri saya bertanya bagaimana pendapat saya ketika istri mencari nafkah untuk keluarganya, apalagi jika suaminya tidak bekerja misalnya.

Saya tersenyum dan menegaskan bahwa ia tidak boleh mencari nafkah. Dalam agama islam, kewajiban mencari nafkah itu diperintahkan Allah kepada suami. Bukan istri. Di sisi lain, istri akan mendapatkan haknya dari sebagian nafkah tersebut.

Istri saya terheran dengan jawaban saya. Ada perasaan terkejut dan sikap tidak menerima begitu saja jawaban saya. Mungkin jawaban saya seolah-olah menegaskan konsep ibu rumah tangga, istri yang hanya “berdiam diri” di rumah.

Maka saya akhirnya melanjutkan jawaban yang membuat pelukannya semakin erat

Continue reading

Share:
Reading time: 4 min
Jurnal

Menabung Terima Kasih

February 22, 2020 by Ridha Intifadha No Comments

Sebelum menikah, saya dan istri belajar untuk menyelesaikan konflik secepat mungkin, tidak memendamnya sebelum terlelap, atau bahkan membiarkan berlarut-larut bagaikan api dalam sekam. Saya teringat salah satu surat-Nya bahwa manusia berada dalam kerugian yang nyata. Selain iman dan amal shaleh, ada dua perbuatan lain agar manusia tidak tenggelam dalam kehidupan penuh kerugian yaitu saling menasehati dalam kebaikan maupun kesabaran.

Kepadamu, saya ingin bercerita tentang hikmah yang kupikirkan kali ini. Ada beberapa kesalahan yang sejatinya berasal dari keputusan keliru, di sinilah kami saling belajar untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Namun kadangkala terdapat kesalahan yang sejatinya bersumber dari karakter membatu, di titik inilah kami membiasakan diri untuk saling mengingatkan dalam kesabaran.

Untuk masalah yang pertama, kami berusaha saling mengingatkan untuk menyampaikan permohonan maaf sekaligus mencegahnya terulang kembali. Namun untuk masalah kedua, kami berusaha saling belajar untuk menerima dan menabung terima kasih. Begitulah. Khusus untuk masalah kedua, pola yang sama bisa jadi terulang. Bukankah karakter telah terbangun selama puluhan tahun atas dasar latar belakang masing-masing? Karena itulah kami belajar agar bisa mengurangi dampak buruknya

Tujuannya sederhana: untuk menjaga keharmonisan dan memperjuangkan sakinah untuk kami berdua

Continue reading

Share:
Reading time: 3 min
Jurnal

Adab Komunikasi dengan Orang Tua dan Mertua

February 18, 2020 by Ridha Intifadha No Comments

Pekan lalu, Abi menyampaikan nasehat kepada saya dan istri terkait adab berkomunikasi dengan orang tua dan mertua sebagai pasangan.

“Nak, kepada orang tua kandungmu, kepada Abi dan Ummi, sampaikanlah hal-hal yang baik tentang istrimu. Jangan pernah sekalipun kamu ceritakan keburukannya, sifat-sifatnya yang membuatmu butuh diskusi lebih lanjut, atau mungkin kesalahannya yang butuh kesabaran lebih untuk belajar memaafkan. Sering-seringlah mendiskusikan hal-hal demikian kepada mertuamu, Bapak atau Mamah. Adab ini juga berlaku sebaliknya atas Lia”

Abi melanjutkan nasehatnya bahwa adab demikian akan membuat perjalanan pernikahan akan lebih bertahan lama dengan tumbuhnya kenyamanan, atau yang kerap disebut dalam agama ini dengan istilah sakinah.

Continue reading
Share:
Reading time: 2 min
Jurnal

Keraguan Sebelum Menikah

February 2, 2020 by Ridha Intifadha No Comments

Februari 2020 telah tiba, disambut kelabu di sekitar Ibu Kota. Aku harus menunggu hujan reda dan memberi kesempatan kita bersua di tengah kesejukan sang kala. Hari ini kamu diwisuda dan dikelilingi beberapa sahabat yang masih berstatus mahasiswa, sebagian lainnya sudah lulus dan bekerja. Kamu tampak bahagia, dan sungguh aku sangat senang melihatnya. Keluargamu datang lengkap dengan kemeja, kebaya, dan batik seirama. Aku berusaha larut menjadi kita di tengah kerumunan massa bertoga.

Akhir pekan pertama di bulan Februari 2020 akan menjadi momen istimewa. Ah ya, aku lupa menyematkan insyaAllah di kalimat sebelumnya. Kamu akan menjadi istriku. Aku akan menjadi suamimu. Sebagian rahasiaku adalah rahasiamu, dan sebaliknya. Sebaiknya. Begitupun dengan perasaan ragu yang kadang berbisik mengganggu waktu tidurku. Aku berharap bisa mewujudkan lirik lirih dari Payung Teduh. Sedikit cemas, banyak rindunya. Keraguan yang melahirkan tangis kecemasan itu sejatinya manusiawi, bagian dari perasaan dalam qalbu. Tapi kuharap ia hanya sementara dan secukupnya. Aku ingin lebih banyak menabung kerinduan saat terpisah jarak dan waktu.

Continue reading

Share:
Reading time: 5 min

Cari di sini

Tentang Saya

Perkenalkan, nama saya Muhammad Ridha Intifadha. Seorang pencerita hidup yang penuh koma dan tanda tanya. Ini adalah blog personal saya, ruang pameran imajinasi dan refleksi diri. Semoga dapat bermanfaat bagi para pemburu hikmah dan penikmat aksara

Tulisan Terkini

Karena Istri Tidak Boleh Mencari Nafkah

Karena Istri Tidak Boleh Mencari Nafkah

February 27, 2020
Menabung Terima Kasih

Menabung Terima Kasih

February 22, 2020
Adab Komunikasi dengan Orang Tua dan Mertua

Adab Komunikasi dengan Orang Tua dan Mertua

February 18, 2020

Komentar Terbaru

    Popular Posts

    Keraguan Sebelum Menikah

    Keraguan Sebelum Menikah

    February 2, 2020
    Adab Komunikasi dengan Orang Tua dan Mertua

    Adab Komunikasi dengan Orang Tua dan Mertua

    February 18, 2020
    Menabung Terima Kasih

    Menabung Terima Kasih

    February 22, 2020
    Karena Istri Tidak Boleh Mencari Nafkah

    Karena Istri Tidak Boleh Mencari Nafkah

    February 27, 2020

    Kategori

    • Jurnal (4)

    Arsip

    • February 2020 (4)

    Dapatkan Tulisan Terbaru

    © 2020 Muhammad Ridha Intifadha // All rights reserved
    Hidup ini bukan kumpulan titik dan tanda seru, namun kumpulan koma dan tanda tanya